Pola Kalimat dan Jabatan. Kalimat terdiri
atas beberapa kata atau frasa. Setiap bentuk kata atau frasa tersebut
mempunyai fungsi sintaksis tertentu. Suatu bentuk kata yang tergolong
dalam kategori tertentu dapat mempunyai fungsi sintaksis yang berbeda
dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat memperhatikan contoh
kalimat di bawah ini!
1. Ali sedang belajar.
2. Nama anak itu Ali.
3. Ibu memanggil Ali.
4. Ayah membeli buku untuk Ali.
Kata Ali dalam keempat kalimat tersebut tergolong
nomina (katabenda). Kata tersebut dapat menduduki fungsi Subjek pada
kalimat 1, Predikat pada kalimat 2, Objek pada kalimat 3, dan Pelengkap
pada kalimat 4.
Suatu kalimat minimal terdiri atas unsur predikat dan
unsur subjek. Kedua unsur kalimat tersebut merupakan unsur yang
kehadirannya selalu wajib. Di samping kedua unsur tersebut, dalam suatu
kalimat kadangkadang ada kata atau kelompok kata yang dapat
dihilangkan tanpa mempengaruhi status bagian yang tersisa sebagai
kalimat, tetapi ada pula yang tidak.
Ciri umum tiap-tiap fungsi sintaksis sebagai berikut.
1. Fungsi Predikat
Pada kalimat berpola S–P, predikat dapat berupa frasa
nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, frasa verbal, dan
frasa adjektival.
2. Fungsi Subjek
Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting setelah
predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, frasa
verba, atau klausa.
3. Fungsi Objek
Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal.
4. Fungsi Pelengkap
Pelengkap kadang-kadang sering dicampuradukkan
pengertiannya dengan objek. Salah satu yang membedakan objek dengan
pelengkap adalah pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat
pasif.
5. Fungsi Keterangan
Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling
beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat terletak
di awal, akhir, dan bahkan di tengah. Ada bermacam-macam keterangan,
misalnya keterangan tempat, waktu, alat, dan tujuan.