Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciriciri
karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual)
membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan
banyak kesamaan terutama jika dilihat dari segi biologisnya.
Bentuknya (misalnya orang utang), bertulang belakang seperti
manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kainya, melahirkan dan
menyesui anaknya, pemakan segala, dan adanya persamaan metabolism dengan
manusia. Bahkan beberapa filosof seperti Socrates menamakan manusia ituu Zoom Politicon (hewan yang bermasyarakat), Max Scheller menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit) yang selalu gelisah dan bermasalah.
Kenyataan dan pernyataan tersebut dapat menimbulkan kesan
yang keliru, mengira bahwa hewan dan manusia itu hanya berbedas secara
gradual, yaitu suatu perbedaan dengan melalui rekayasa dapat dibuat
menjadi sama kedudukannya, misalnya air karena perubahan temperature
lalu menjadi es batu. Seolah-olah dengan kemahiran rekayasa pendidikan
orang hutang dapat dijadikan manusia. Upaya manusia untuk mendapatkan
keterangan bahwa hewan tidak identik dengan manusia telah ditemukan Charle Darwin
(dengan teori evolusinya) telah berjuang untuk menemukan bahwa manusia
berasal dari primate atau kera, tetapi ternyata gagal. Ada misteri yang
dianggap menjembatani proses perubahan dari primate ke manusia yang
tidak sanggup diungkapkan yang disebut The Missing Link yaitu
suatu rantai yang putus. Ada suatu proses antara yang tak dapat
dijelaskan. Jelasnya tidak ditemukan bukti-buukti yang menunjukkan bahwa
manusia muncul sebagai bentuk ubah dari primate atau kera melalui
proses evolusi yang bersifat gradual.